Guru hari ini menghadapi tantangan yang tidak ringan. Kelas semakin beragam—dari latar belakang, minat, kemampuan, hingga gaya belajar siswa—sementara tuntutan sekolah dan kurikulum terus meningkat. Guru mapel kewalahan menyiapkan variasi materi untuk memenuhi kebutuhan siswa yang berbeda-beda. Guru BK pusing menyusun layanan yang benar-benar personal tanpa harus menulis ulang rencana layanan untuk setiap anak. Guru kelas pun sering stres menghadapi ruang belajar campuran yang menuntut pembelajaran diferensiatif setiap hari. Di tengah semua tekanan ini, waktu menjadi barang langka, sementara guru tetap dituntut menghadirkan pembelajaran yang menarik, inklusif, dan relevan.

Pada titik inilah teknologi AI—khususnya Gemini dan NotebookLM—hadir sebagai game changer yang membebaskan guru dari pekerjaan teknis yang memakan waktu. Dengan memanfaatkan ebook atau modul sederhana sebagai bahan dasar, guru dapat mengubah materi apa pun menjadi media pembelajaran yang lebih fun, personal, ramah berbagai gaya belajar, dan siap digunakan di kelas. Webinar ini dirancang sebagai solusi yang benar-benar praktis. Hanya dalam 90 menit, peserta akan mempelajari metode yang langsung menghasilkan satu produk pembelajaran inklusif yang bisa dipakai pada pertemuan berikutnya—tanpa perlu menjadi ahli teknologi.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan AI secara praktis sebagai alat bantu kerja, bukan pengganti guru. Secara khusus, webinar ini dirancang untuk memberi pemahaman nyata tentang penggunaan Gemini dan NotebookLM, membimbing peserta mengubah ebook atau buku pelajaran menjadi media belajar inklusif, memproduksi minimal satu materi siap pakai, serta membekali guru dengan kumpulan prompt instan yang dapat digunakan kapan saja. Selain itu, peserta juga akan terhubung dengan komunitas profesional Guru JuarAI yang menyediakan ruang untuk pendampingan lanjutan, kolaborasi, dan pembaruan pengetahuan seputar AI dalam pendidikan.

Materi webinar disusun dengan dedikasi untuk pengalaman belajar yang terarah dan efektif. Peserta akan belajar memahami tentang tantangan kelas beragam dan pain points guru dari berbagai bidang, sekaligus menegaskan bahwa AI adalah alat bantu kerja yang memperkuat, bukan menggantikan guru. Peserta kemudian akan masuk ke praktik Gemini untuk mengubah ebook menjadi insight: identifikasi gaya belajar, analisis kebutuhan siswa, serta membuat variasi materi dari satu bab. Dilanjutkan dengan sesi praktik NotebookLM untuk membuat ringkasan, pertanyaan, aktivitas belajar, modul personal, hingga script audio penjelasan ulang sesuai gaya belajar siswa. Dalam waktu singkat, peserta akan mempelajari cara merakit “Media Belajar Inklusif Siap Pakai” hanya dari 1 file ebook. Pada akhir sesi, peserta menghasilkan satu produk individu—modul ringkas, lembar aktivitas, materi personal, atau media belajar diferensiatif—yang dapat langsung digunakan di kelas keesokan harinya. Sesi ditutup dengan action plan praktis untuk pengembangan mandiri dan pemanfaatan super eBook, prompt set, serta komunitas Guru JuarAI.

Melalui webinar ini, peserta tidak hanya memperoleh wawasan, tetapi juga produk nyata berupa satu media pembelajaran inklusif siap pakai. Selain itu, biaya pendaftaran sudah termasuk Web Book “Super eBook”, kumpulan prompt Gemini & NotebookLM siap pakai, akses beta platform GrowHub.id, eCertificate, serta akses penuh ke komunitas Guru JuarAI (Jejaring Unggul, Amanah, Reflektif, dan AI-Optimized). Peserta juga akan membawa pulang keterampilan baru yang menghemat waktu perencanaan hingga 80%, mempermudah penyusunan layanan BK dan pembelajaran diferensiatif, serta membekali guru untuk menggunakan AI secara aman, etis, dan efektif.

Webinar ini akan dipandu oleh Ignasius Widi Nugroho, S.Sos., Gr., S.Pd.—Kepala SMP Brighton, edtechpreneur, penerima beasiswa LPDP untuk Pelatihan Deep Learning & AI di Peking University, dan Kepala Sekolah Inspiratif Kota Depok 2023. Beliau juga merupakan pengembang komunitas Guru JuarAI dan pendiri GrowHub.id, dengan pengalaman mendampingi guru dalam implementasi AI secara etis dan berdampak dalam ekosistem sekolah.